1. Pendarahan
Trimester Pertama
Pendarahan yang
banyak pada trimester satu bisa jadi merupakan tanda-tanda komplikasi dalam
kehamilan. Bisa jadi ibu keguguran, kehamilan diluar rahim (kehamilan ektopik),
hamil anggur (mola hidatidosa), atau hamil kosong (blighted ovum). Pada
keguguran bisa disertai keluarnya gumpalan seperti daging. Pada kehamilan
diluar rahim bisa disertai dengan nyeri perut hebat dan tinggi rahim tidak
sesuai dengan usia kehamilan. Hamil anggur biasanya pendarahannya berupa
keluarnya gumpalan kecil seperti telur ikan. Pada kehamilan kosong tinggi rahim
biasanya tidak sesuai dengan usia kehamilan. Segera lakukan pemeriksaan ke
dokter ketika pendarahan terjadi.
Jika keguguran
yang mengancam, artinya janin masih ada maka ibu disarankan bed rest di rumah.
Jika keguguran benar-benar terjadi maka ibu harus dikuret jika masih ada sisa
jaringan. Jika terdapat kehamilan ektopik, maka harus dioperasi untuk
mengangkat kehamilan tersebut.
Trimester Kedua dan Ketiga
Pendarahan pada
masa ini bisa disebabkan oleh letak plasenta yang tertanam rendah (plasenta
letak rendah atau plasenta previa) bisa juga karena plasenta yang lepas dari
perlekatannya (solution plasenta). Keadaan ini berbahaya bagi janin, maka perlu
dilakukan pemeriksaan segera ke dokter.
Untuk plasenta
previa biasanya pendarahan tidak disertai nyeri dan cenderung berulang. Ibu
disarankan untuk bed rest total. Untuk solutio plasenta, biasanya pendarahan
disertai nyeri perut yang hebat dan pergerakan bayi sudah tidak dirasakan ibu. Solutio
plasenta menyebabkan kehamilan harus diakhiri.
2. Pre eklampsi/eklampsi
Jika tekanan darah
selama kehamilan tinggi, urin menjadi keruh, terdapat protein pada urin, kadang
disertai nyeri ulu hati, sakit kepala, dan pandangan kabur, kemungkinan ibu
menderita pre eklampsi. Segera ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. Obat
harus diminum teratur untuk menghindari terjadinya eklampsi. Pada eklampsi
gejala nya disertai kejang pada ibu sehingga harus terminasi kehamilan.
3. Diabetes gestasional
Kadang-kadang
ibu dengan riwayat keluarga DM/gula bisa mengalami diabetes yang hanya terjadi
saat hamil. Jika gula darah terus menerus tinggi, maka perlu diberikan obat
suntikan, yaitu insulin karena ibu hamil tidak boleh mengkonsumsi obat anti
diabetes oral.
4. Kontraksi Prematur
Kontraksi kerap
dirasakan ibu selama kehamilan, namun jika sering terjadinya apalagi jika
disertai keluarnya darah dan lendir maka segera periksa ke dokter. Jika
kehamilan masih bisa dipertahankan, ibu disarankan untuk bed rest dan diberikan
penguat rahim. Jika terdapat pembukaan, maka kehamilan harus diakhiri.
5. Ketuban Pecah Dini
Jika belum ada
mulas/kontraksi, belum keluar darah dan lendir sebagai tanda-tanda persalinan,
namun keluar air-air yang banyak dari jalan lahir yang tidak dapat tertahankan,
ibu harus curiga terdapat ketuban yang pecah. Segera periksa ke dokter dalam
waktu kurang dari 6 jam karena resiko terjadi infeksi yang membahayakan bagi
ibu dan bayi. Ibu harus dirawat selama 2 hari. Jika kehamilan belum waktunya
untuk diakhiri, maka ibu boleh pulang setelahnya dengan nasihat tidak boleh
berhubungan seks, kontrol tiap minggu, dan cek gerakan anak. Jika kehamilan
sudah waktunya diakhiri, maka harus dilahirkan.
2 komentar:
infonya sangat berguna, thanks
karimunjawa jepara
sama-sama, silakan disebarkan link ke blog ini agar semakin banyak orang yang membacanya
Posting Komentar