Kehamilan merupakan hal yang
ditunggu-tunggu terutama bagi pasangan muda. Bagi yang merencanakan untuk
memiliki momongan, ada baiknya mengetahui cara perhitungan siklus menstruasi
agar hubungan seks yang dilakukan dapat langsung “tek jos”. Pertama, setiap
perempuan hendaknya memiliki kalender menstruasi bulanan, sehingga diketahui
berapa lama siklus nya, berapa hari setiap mens nya, dan kapan saat ovulasi
terjadi. Ovulasi adalah saat sel telur dilepaskan oleh ovarium yang selanjutnya
siap untuk dibuahi. Ovulasi terjadi 14 hari sebelum hari pertama haid
selanjutnya. Maka itu pentingnya setiap perempuan tahu kalender menstruasinya.
Agar bisa dengan mudah menghitungnya. Selanjutnya, mari kita sama-sama mempelajari
kapan saat ovulasi terjadi dan kehamilan dapat segera terjadi.
Jika
hari pertama haid (HPH) seorang perempuan tanggal 1 januari, dan lama haidnya 7
hari, kemudian haid selanjutnya tanggal 29 Januari. Itu artinya, siklus
menstruasi nya 28 hari. Masa ovulasi terjadi 14 hari sebelum haid selanjutnya,
maka jika dihitung dari perkiraan haid selanjutnya adalah tanggal 26 Februari,
dan masa ovulasi terjadi pada tanggal 12 Februari. Hubungan seks yang baik
dilakukan dalam rentang 3 hari sebelum dan sesudah masa ovulasi, jadi sekitar
tanggal 9-15 Februari. Mengapa harus di saat ovulasi? Ini dia penjelasan
selanjutnya.
Setiap
bulan, perempuan mengeluarkan satu folikel telur yang akan membelah menjadi 4
sel telur. 3 sel telur akan mengalami degradasi dan hanya 1 yang dikeluarkan
menuju tuba falopi. Saat dikeluarkan nya sel telur itu lah yang disebut
ovulasi. Sel telur bertahan mencapai ampula tuba fallopi dalam waktu 24 jam,
setelah itu sel telur akan lewat masanya sehingga tidak bisa dibuahi lagi. Sel
telur yang tidak dibuahi akan meluruh dalam bentuk menstruasi. Nah masa ovulasi
pada tanggal 12 februari itu lah yang tidak boleh dilewatkan. Namun karena kita
tidak pernah tahu pasti kapan ovulasi terjadi, maka diberi tenggang waktu
kira-kira 3 hari sebelum dan sesudah nya. Maka, baik untuk melakukan hubungan
seksual dalam waktu seminggu tersebut agar sel telur dapat bertemu dengan sel
sperma.

Sel
sperma diproduksi setiap hari di testis laki-laki. Pengeluaran alami terjadi
jika kantung penyimpanan sperma sudah penuh dan dikeluarkan melalui mimpi
basah. Pengeluaran buatan bisa melalui hubungan seksual maupun onani. Hubungan
seksual yang baik dilakukan 2-3 hari sekali, agar sperma yang dihasilkan tidak
terlalu sedikit. Ketika berhubungan, sekali ejakulasi, laki-laki akan
mengeluarkan sekitar 250 juta sperma tiap cc nya. Dengan dibantu oleh cairan
lubrikasi yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar reproduksi, maka sperma bisa
bergerak bebas sampai lubang vagina. Vagina merupakan tempat yang asam sehingga
sel sperma banyak yang bisa terbunuh. Namun serviks juga menghasilkan cairan
yang bersifat mukoid, yang bisa melancarkan perjalanan sperma. Ketika sperma
berhasil melewati vagina menuju serviks maka perjalanan menuju rahim pun akan
lebih mudah. Namun perjuangan sperma tidak hanya sampai disitu, karena melewati
uterus adalah perjalanan panjang yang melelahkan, banyak juga sperma yang gugur
di perjalanan, hingga pada akhirnya tinggal sedikit saja yang mencapai tuba
falopi dan bertemu sel telur. Di hadapan sel telur, sel sperma yang tersisa ini
pun berlomba-lomba untuk masuk menembus dinding sel telur yang tebal. Ketika
satu sperma sudah masuk ke dalam sel telur, maka sperma yang lain tidak bisa
masuk lagi. Nah, sperma pemenang inilah yang sudah membuahi sel telur dan siap
menjadi janin selanjutnya.
Sel
telur yang dibuahi ini akan terus membelah sehingga menjadi lebih banyak yang
namanya morula, blastula, gastrula, dan akhirnya menjadi embryo. Satu minggu
setelah pembuahan terjadi, terjadi implantasi (penanaman sel telur yang telah
dibuahi) di dinding rahim ibu yang selanjutnya terbentuklah kantung kehamilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar