Minggu, 29 Desember 2013

When Ovum and Sperm Meet



Kehamilan merupakan hal yang ditunggu-tunggu terutama bagi pasangan muda. Bagi yang merencanakan untuk memiliki momongan, ada baiknya mengetahui cara perhitungan siklus menstruasi agar hubungan seks yang dilakukan dapat langsung “tek jos”. Pertama, setiap perempuan hendaknya memiliki kalender menstruasi bulanan, sehingga diketahui berapa lama siklus nya, berapa hari setiap mens nya, dan kapan saat ovulasi terjadi. Ovulasi adalah saat sel telur dilepaskan oleh ovarium yang selanjutnya siap untuk dibuahi. Ovulasi terjadi 14 hari sebelum hari pertama haid selanjutnya. Maka itu pentingnya setiap perempuan tahu kalender menstruasinya. Agar bisa dengan mudah menghitungnya. Selanjutnya, mari kita sama-sama mempelajari kapan saat ovulasi terjadi dan kehamilan dapat segera terjadi.
                Jika hari pertama haid (HPH) seorang perempuan tanggal 1 januari, dan lama haidnya 7 hari, kemudian haid selanjutnya tanggal 29 Januari. Itu artinya, siklus menstruasi nya 28 hari. Masa ovulasi terjadi 14 hari sebelum haid selanjutnya, maka jika dihitung dari perkiraan haid selanjutnya adalah tanggal 26 Februari, dan masa ovulasi terjadi pada tanggal 12 Februari. Hubungan seks yang baik dilakukan dalam rentang 3 hari sebelum dan sesudah masa ovulasi, jadi sekitar tanggal 9-15 Februari. Mengapa harus di saat ovulasi? Ini dia penjelasan selanjutnya.
                Setiap bulan, perempuan mengeluarkan satu folikel telur yang akan membelah menjadi 4 sel telur. 3 sel telur akan mengalami degradasi dan hanya 1 yang dikeluarkan menuju tuba falopi. Saat dikeluarkan nya sel telur itu lah yang disebut ovulasi. Sel telur bertahan mencapai ampula tuba fallopi dalam waktu 24 jam, setelah itu sel telur akan lewat masanya sehingga tidak bisa dibuahi lagi. Sel telur yang tidak dibuahi akan meluruh dalam bentuk menstruasi. Nah masa ovulasi pada tanggal 12 februari itu lah yang tidak boleh dilewatkan. Namun karena kita tidak pernah tahu pasti kapan ovulasi terjadi, maka diberi tenggang waktu kira-kira 3 hari sebelum dan sesudah nya. Maka, baik untuk melakukan hubungan seksual dalam waktu seminggu tersebut agar sel telur dapat bertemu dengan sel sperma.
                Sel sperma diproduksi setiap hari di testis laki-laki. Pengeluaran alami terjadi jika kantung penyimpanan sperma sudah penuh dan dikeluarkan melalui mimpi basah. Pengeluaran buatan bisa melalui hubungan seksual maupun onani. Hubungan seksual yang baik dilakukan 2-3 hari sekali, agar sperma yang dihasilkan tidak terlalu sedikit. Ketika berhubungan, sekali ejakulasi, laki-laki akan mengeluarkan sekitar 250 juta sperma tiap cc nya. Dengan dibantu oleh cairan lubrikasi yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar reproduksi, maka sperma bisa bergerak bebas sampai lubang vagina. Vagina merupakan tempat yang asam sehingga sel sperma banyak yang bisa terbunuh. Namun serviks juga menghasilkan cairan yang bersifat mukoid, yang bisa melancarkan perjalanan sperma. Ketika sperma berhasil melewati vagina menuju serviks maka perjalanan menuju rahim pun akan lebih mudah. Namun perjuangan sperma tidak hanya sampai disitu, karena melewati uterus adalah perjalanan panjang yang melelahkan, banyak juga sperma yang gugur di perjalanan, hingga pada akhirnya tinggal sedikit saja yang mencapai tuba falopi dan bertemu sel telur. Di hadapan sel telur, sel sperma yang tersisa ini pun berlomba-lomba untuk masuk menembus dinding sel telur yang tebal. Ketika satu sperma sudah masuk ke dalam sel telur, maka sperma yang lain tidak bisa masuk lagi. Nah, sperma pemenang inilah yang sudah membuahi sel telur dan siap menjadi janin selanjutnya.

                Sel telur yang dibuahi ini akan terus membelah sehingga menjadi lebih banyak yang namanya morula, blastula, gastrula, dan akhirnya menjadi embryo. Satu minggu setelah pembuahan terjadi, terjadi implantasi (penanaman sel telur yang telah dibuahi) di dinding rahim ibu yang selanjutnya terbentuklah kantung kehamilan.

Tidak ada komentar: