Minggu, 29 Desember 2013

Tanda-tanda kehamilan

             
  Ketika seorang wanita baru menikah terlambat haid, bukan hanya berarti dia hamil. Namun jika disertai tanda-tanda lain dibawah ini, maka kemungkinan besar memang hamil. Kehamilan memang hal yang diidam-idamkan pasangan muda yang baru menikah, anak pertama yang pastinya sangat ditunggu-tunggu kehadirannya untuk meramaikan rumah. Apalagi jika anak tersebut cucu pertama, sudah pasti kakek nenek dan juga keluarga besarnya sangat menantikan kedatangannya. Mungkin baru terlambat haid saja sudah ribut ngomong kesana-sini, malah mungkin kakek nenek yang sudah antusias akan membeli barang-barang untuk cucu nya yang lahirnya saja masih 9 bulan lagi.
                Saat hamil, perempuan akan memproduksi hormone-hormon kehamilan, yang bertanggung jawab terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh calon ibu. Berikut perubahan-perubahan yang bisa dirasakan ibu sebagai tanda-tanda awal kehamilan.
1.       Terlambat menstruasi
Jangan buru-buru mengatakan itu hamil. Bisa jadi juga terlambat haid karena asupan makanan yang tidak seimbang, stress, dan pengaruh hormonal. Satu minggu setelah terlambat haid adalah waktu yang baik untuk mengecek kehamilan.

2.       Payudara bengkak
Di awal kehamilan, payudara akan mengisi untuk persiapan menghasilkan asi. Maka perempuan akan merasa payudara nya membesar, lebih sensitif, dan lembut. Tanda lainnya adalah bagian areola (daerah sekitar putting) warna nya menjadi lebih gelap.

3.       Peningkatan suhu tubuh
Saat masa subur, suhu tubuh basal perempuan di pagi hari akan meningkat menjadi 37-38 derajat selama 2-3 hari. Jika masa subur telah lewat, namun suhu tubuh masih meningkat juga, maka seorang perempuan perlu curiga dia hamil.

4.       Perubahan mood
Perempuan hamil memilik mood yang berubah-ubah. Bisa tiba-tiba dia marah-marah pada suami karena hal sepele, bisa juga melihat film yang sedih dia menangis sesenggukan berlebihan. Mood berubah karena adanya perubahan hormone secara drastis pada tubuh ibu.

5.       Gejala PMS
Peningkatan suhu tubuh, perubahan mood, nafsu makan meningkat, payudara membengkak adalah gejala PMS juga. Anda perlu curiga jika gejala-gejala ini masih timbul melebihi masa ovulasi, kemungkinan hamil.

6.       Buang air kecil makin sering
Rahim yang membesar akan menekan kantung kencing, sehingga ibu merasakan lebih sering ingin buang air kecil. Biasanya air seni akan berwarna keruh pada awal kehamilan.

7.       Mudah lelah
Tubuh sedang menyesuaikan diri dengan adanya janin yang merupakan “barang baru” di dalam tubuh ibu. Hormone progesterone juga sering dihubungkan dengan tanda ini.

8.       Sembelit dan kembung
Akibat peningkatan hormone progesterone, otot-otot akan lebih relaks, termasuk otot rahim, usus, sehingga menyebabkan sembelit. Namun keuntungannya, penyerapan nutrisi akan lebih baik saat hamil.

9.       Mual
Hormon beta HCG membuat perempuan lebih sensitif terhadap bau dan mual-mual. Bahkan bisa sampai muntah.


10.   Sensitif pada bau
Bau tertentu yang menyengat bisa membuat ibu mual bahkan sampai muntah.

11.   Pusing dan pingsan
Rasa lelah, mual, lapar, dan penurunan tekanan darah menyebabkan ibu merasa pusing dan bahkan bisa pingsan. Penyebab emosional seperti tegang, terlalu khawatir, dan depresi bisa juga menjadi penyebabnya. Peningkatan pasokan darah ke seluruh tubuh juga menyebabkan pusing jika berubah posisi.

12.   Sakit kepala
Terkadang ibu bisa tiba-tiba sakit kepala. Jika sakit kepala melanda, ibu sebaiknya minum paracetamol saja. Karena itu obat anti nyeri paling aman untuk ibu hamil.

13.   Sakit punggung
Punggung bagian bawah terkadang suka terasa sakit. Kebanyakan rasa sakit ini akan menetap hingga melahirkan.

14.   Flek
Munculnya bercak darah atau flek terkadang disalah artikan sebagai menstruasi. Flek sering terjadi terutama ketika sedang implantasi (menempelnya embrio ke dinding rahim ibu), sekitar 1minggu setelah pembuahan terjadi.

15.   Perut kram
Flek biasanya diikuti oleh kram perut. Kram perut terjadi karena kontraksi otot-otot rahim yang beradaptasi terhadap janin. Kondisi ini akan terus berlanjut kadang sampai trimester kedua.

16.   Ngidam
Sebenarnya tidak ada alasan medis yang menjelaskan bagaimana terjadinya ngidam. Namun karena ibu sering merasa mual dan sesnsitif terhadap bau, maka akan sulit makanan masuk ke tubuh ibu. Maka makanan favorit atau makanan yang saat itu diinginkan ada baiknya dipenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan janin.

17.   Sering meludah
Hormon estrogen menyebabkan ibu lebih banyak memproduksi ludah (hipersalivasi). Di akhir trimester satu memasuki trimester dua, hormon akan lebih seimbang dan hipersalivasi berhenti.

18.   Positif tes kehamilan
Tes kehamilan akan terdeteksi setelah 1 minggu dari sejak pembuahan. Jadi jika terburu-buru mengecek pada hari ke 5 dan hasilnya negatif, jangan dulu kecewa, ulangi pengecekan setelah 3 hari. Setelah melihat hasil tes positif, segera pastikan kehamilan ibu dengan pergi ke dokter kandungan untuk USG.

19.   USG terdapat janin dalam rahim
Ini adalah diagnosa pasti kehamilan. Jika terdapat kantung kehamilan pada hasil USG, dan ada janin yang bisa diukur panjangnya, maka selamat seorang perempuan akan menjadi calon ibu.

20.   Perubahan bentuk tubuh
Perubahan ini terjadi terutama setelah perut mulai membesar. Perubahan pada perempuan bisa berupa perut yang semakin membesar, bokong, paha, dada, lengan yang akan ikut membesar sesuai usia janin.

Kehamilan normal hingga persalinan berlangsung 38-40 minggu, atau sekitar 9 bulan lebih. Di dalam medis, pembagian waktu kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, setiap trimester terdiri dari 3 bulan atau sekitar 13 minggu. Di setiap trimester nya ada banyak yang terjadi pada ibu dan bayi. 

Tidak ada komentar: