Minggu, 29 Desember 2013

Ketika Memutuskan Untuk Menikah


Pengetahuan dan teknologi semakin berkembang, maka laki-laki dan perempuan yang sudah siap secara lahir dan batin untuk menikah, ada beberapa yang perlu diperhatikan. Pertama usia, pastikan usia cukup secara biologis maupun hukum, 19 tahun untuk wanita dan 21 tahun untuk laki-laki. Secara biologis, wanita sudah bisa dinikahi sejak dirinya mengalami menstruasi dan laki-laki sejak mulai mimpi basah.
Yang kedua yang perlu diperhatikan adalah kesehatan masing-masing calon pengantin. Tidak dipungkiri, salah satu tujuan menikah adalah untuk mendapatkan keturunan. Sudah pasti semua ingin memiliki keturunan yang sehat dan tidak ada kekurangan sedikit pun. Ketika keluarga sehat, maka akan tercipta keluarga yang berkualitas. Keluarga berkualitas adalah keluarga yang harmonis, sehat secara fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Jika kedua orangtua sehat secara fisik, belum tentu dia sehat secara biologis yang nantinya sakit tersebut bisa diturunkan kepada anak. Untuk itu perlu dilakukan screening pemeriksaan pra nikah, biasanya kita sebut dengan Panel premarital.
Panel pre marital adalah sekumpulan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan status kesehatan kedua calon mempelai, terutama untuk mendeteksi adanya penyakit menular, menahun, atau yang diturunkan yang dapat mempengaruhi kesuburan pasangan maupun kesehatan janin. Panel pre marital dilakukan 6 bulan sebelum menikah, karena jika ada masalah pada hasil pemeriksaan, masih ada cukup waktu untuk konseling atau pengobatan penyakit yang diderita.

Laki-laki dan Perempuan:
No.
Panel yang dicek
Fungsi
1.
Darah lengkap dan LED
Evaluasi anemia, thalasemia, leukemia, penyakit kronis, kelainan hati dan ginjal, mendeteksi penyakit pedarahan
2.
Urin
Evaluasi kelainan ginjal, infeksi saluran kemih, penyakit metabolik sistemik
3.
Gula darah (GDP, GD2PP)
Evaluasi DM
4.
VDRL
Evaluasi penyakit menular seks sifilis
5.
HBsAg
Evaluasi hepatitis B
6.
Golongan darah dan rhesus
Menentukan golongan darah dan resus, melihat ketidak cocokan resus darah ayah dan ibu, bisa dilihat setelah anak pertama
7.
Apus darah tepi
Menunjukan proses hemolitik, uji thalasemia
8.
Tes kesuburan
Analisis sperma untuk laki-laki, dan USG alat kehamilan bagi perempuan
9.
Pemeriksaan fisik
Mengetahui kondisi umum tubuh

Perempuan :
No.
Panel yang dicek
Fungsi
1.
IgG Toxoplasma, igG CMV, igG rubella
Skrining infeksi toksoplasma, cytomegalovirus, dan rubella

Setelah menjalani pemeriksaan, maka untuk persiapan kehamilan bagi perempuan, wajib hukumnya untuk suntik imunisasi tetanus toksoid. Tujuannya adalah untuk menghindari infeksi tetanus selama hamil dan saat persalinan. Karena kuman tetanus masih banyak terdapat di alam, dan resiko infeksi lebih besar pada ibu hamil yang tempat bersalinnya bukan di fasilitas kesehatan. Vaksin rubella bisa dilakukan 2 bulan sebelum kehamilan. Vaksin HPV juga bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker serviks yang saat ini sudah menjadi pembunuh nomor 3 perempuan di dunia.


Asupan makanan juga perlu diperhatikan oleh laki-laki dan perempuan yang akan menjadi calon ibu dan calon ayah. Makan-makanan sehat dengan gizi seimbang, tanpa alkohol, rokok, tanpa bahan pengawet, pewarna, dan pemanis buatan. Perhatikan pula nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi, seperti asam folat, DHA, AA, seng, zat besi, vitamin B1, B6, yodium, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut bisa didapat dari bahan makanan alami seperti buah-buahan dan sayuran, bisa juga didapat dari suplemen susu khusus persiapan ibu hamil yang sekarang sudah banyak beredar di pasaran. Bahan-bahan tersebut sebaiknya dikonsumsi sejak sebelum hamil, karena kita tidak tahu kapan kita akan hamil, jadi ketika telur ternyata sudah dibuahi sperma, dan embrio akan terbentuk, kadar bahan-bahan kandungan tersebut sudah tinggi di dalam tubuh ibu, sehingga pembentukan organ-organ tubuh janin akan sempurna. Bagi perempuan yang merokok dan minum alkohol selama hamil, resiko keguguran, bayi premature, kelainan bawaan akan meningkat. Perhatikan juga obat-obatan yang dikonsumsi, konsultasikan kepada dokter mengenai obat-obatan yang boleh dikonsumsi atau tidak.

Tidak ada komentar: