Pengetahuan dan
teknologi semakin berkembang, maka laki-laki dan perempuan yang sudah siap
secara lahir dan batin untuk menikah, ada beberapa yang perlu diperhatikan.
Pertama usia, pastikan usia cukup secara biologis maupun hukum, 19 tahun untuk
wanita dan 21 tahun untuk laki-laki. Secara biologis, wanita sudah bisa
dinikahi sejak dirinya mengalami menstruasi dan laki-laki sejak mulai mimpi
basah.
Yang kedua yang
perlu diperhatikan adalah kesehatan masing-masing calon pengantin. Tidak
dipungkiri, salah satu tujuan menikah adalah untuk mendapatkan keturunan. Sudah
pasti semua ingin memiliki keturunan yang sehat dan tidak ada kekurangan
sedikit pun. Ketika keluarga sehat, maka akan tercipta keluarga yang berkualitas.
Keluarga berkualitas adalah keluarga yang harmonis, sehat secara fisik,
psikologis, sosial, dan spiritual. Jika kedua orangtua sehat secara fisik,
belum tentu dia sehat secara biologis yang nantinya sakit tersebut bisa
diturunkan kepada anak. Untuk itu perlu dilakukan screening pemeriksaan pra nikah, biasanya kita sebut dengan Panel premarital.

Laki-laki dan Perempuan:
No.
|
Panel yang dicek
|
Fungsi
|
1.
|
Darah lengkap dan LED
|
Evaluasi anemia, thalasemia, leukemia, penyakit
kronis, kelainan hati dan ginjal, mendeteksi penyakit pedarahan
|
2.
|
Urin
|
Evaluasi kelainan ginjal, infeksi saluran kemih,
penyakit metabolik sistemik
|
3.
|
Gula darah (GDP, GD2PP)
|
Evaluasi DM
|
4.
|
VDRL
|
Evaluasi penyakit menular seks sifilis
|
5.
|
HBsAg
|
Evaluasi hepatitis B
|
6.
|
Golongan darah dan rhesus
|
Menentukan golongan darah dan resus, melihat
ketidak cocokan resus darah ayah dan ibu, bisa dilihat setelah anak pertama
|
7.
|
Apus darah tepi
|
Menunjukan proses hemolitik, uji thalasemia
|
8.
|
Tes kesuburan
|
Analisis sperma untuk laki-laki, dan USG alat
kehamilan bagi perempuan
|
9.
|
Pemeriksaan fisik
|
Mengetahui kondisi umum tubuh
|
Perempuan :
No.
|
Panel yang dicek
|
Fungsi
|
1.
|
IgG Toxoplasma, igG CMV, igG rubella
|
Skrining infeksi toksoplasma, cytomegalovirus,
dan rubella
|
Setelah
menjalani pemeriksaan, maka untuk persiapan kehamilan bagi perempuan, wajib
hukumnya untuk suntik imunisasi tetanus toksoid. Tujuannya adalah untuk
menghindari infeksi tetanus selama hamil dan saat persalinan. Karena kuman
tetanus masih banyak terdapat di alam, dan resiko infeksi lebih besar pada ibu
hamil yang tempat bersalinnya bukan di fasilitas kesehatan. Vaksin rubella bisa
dilakukan 2 bulan sebelum kehamilan. Vaksin HPV juga bisa dilakukan untuk
mencegah terjadinya kanker serviks yang saat ini sudah menjadi pembunuh nomor 3
perempuan di dunia.
Asupan makanan
juga perlu diperhatikan oleh laki-laki dan perempuan yang akan menjadi calon
ibu dan calon ayah. Makan-makanan sehat dengan gizi seimbang, tanpa alkohol,
rokok, tanpa bahan pengawet, pewarna, dan pemanis buatan. Perhatikan pula
nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi, seperti asam folat, DHA,
AA, seng, zat besi, vitamin B1, B6, yodium, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut
bisa didapat dari bahan makanan alami seperti buah-buahan dan sayuran, bisa
juga didapat dari suplemen susu khusus persiapan ibu hamil yang sekarang sudah
banyak beredar di pasaran. Bahan-bahan tersebut sebaiknya dikonsumsi sejak
sebelum hamil, karena kita tidak tahu kapan kita akan hamil, jadi ketika telur
ternyata sudah dibuahi sperma, dan embrio akan terbentuk, kadar bahan-bahan
kandungan tersebut sudah tinggi di dalam tubuh ibu, sehingga pembentukan
organ-organ tubuh janin akan sempurna. Bagi perempuan yang merokok dan minum
alkohol selama hamil, resiko keguguran, bayi premature, kelainan bawaan akan
meningkat. Perhatikan juga obat-obatan yang dikonsumsi, konsultasikan kepada
dokter mengenai obat-obatan yang boleh dikonsumsi atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar